SOLOK - Menjelang pelaksanaan puncak pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 27 November mendatang, berbagai upaya dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok, Sumatera Barat guna meningkatkan partisipasi masyarakat (Parmas) dalam menyalurkan hak pilihnya.
Salah satu langkah yang dilakukannya adalah melalui sosialisasi kepada pelajar di sejumlah SMA maupun lembaga pendidikan sederajat.
Komisioner KPU Kota Solok Yance Gaffar, saat menjadi Pembina Upacara sekaligus dalam rangka Sosialisasi Pendidikan Pemilih di SMAN 4 Kota Solok, Senin, 14 Oktober 2024, mengatakan bahwa sosialisasi yang dilaksanakan menyasar kepada pelajar tingkat SMA sebagai pemilih pemula memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran demokrasi calon pemilih pemula.
“Kegiatan ini kami lakukan dalam memberikan kesadaran demokrasi yang fundamental kepada para calon pemilih pemula maupun pemilih pemula dalam menggunakan hak politiknya nanti, ” ujar Yance Gaffar.
Menurut Yance, kehadiran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan saat ini, selaras bagi para kaum pemilih pemula terutama pelajar.
"Terlebih dalam menggunakan hak pilih secara cerdas dan bijak dalam mewujudkan Pemilu yang berkualitas di masa mendatang, " ujar Yance.
Menurutnya, generasi muda harus memahami pentingnya partisipasi dalam Pemilu, mengingat di pundak merekalah tertopang masa depan bangsa, yang akan menentukan arah pembangunan daerah, bangsa dan negara ini kedepannya.
Selain itu, Yance juga mengajak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat menjadi pemilih cerdas dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) nantinya, dengan tidak terlibat maupun terjebak dalam hal-gal yang diharamkan dalam proses Pemilu yang bisa berujung pada tindak pelanggaran.
Menurut Yance, siswa juga mesti aktif mencari tahu tentang siapa calon pemimpin yang akan dipilih dalam Pilkada nantinya. Untuk mencari tahu terkait informasi latar belakang para calon, tambahnya, bisa memanfaatkan teknologi informasi seperti telepon genggam atau media daring lainnya.
Dengan pemikiran yang kritis dan keingintahuan yang tinggi, Yance optimis para siswa tidak gampang terpengaruh dengan isu sara ataupun politik uang menjelang Pilkada nanti.
"Kita juga ajarkan mereka agar tidak terpengaruh dengan isu sara dan money politik yang bisa saja terjadi, " kata Yance.
Selain itu, dalam sosialisasi tersebut Yance juga memberikan pengetahuan tentang teknis pemilihan seperti jumlah surat suara yang akan dipakai hingga syarat administrasi yang diperlukan. Tidak ketinggalan Yance juga memberi pemahaman kepada para siswa tentang pentingnya menggunakan hak suara dalam Pilkada nanti.
"Mereka yang usia 17 tahun agar bisa menggunakan hak pilih yang diberikan negara jangan sampai ini disia-siakan kita semua punya hak yang sama, " jelasnya.